Sabtu, 13 Desember 2008

Edisi Desember 2008


Tidak terasa kalender yang menempel di dinding rumah, di kantor atau tempat aktivitas kita, tinggal 1 lembar lagi yang berarti tahun 2008 akan segera berakhir. Menjelang akhir tahun 2008 yang tinggal beberapa hari lagi ini BLOG JBE belum menunjukan perkembangannya, baik dari kualitas maupun kuantitas informasi yang dapat diberikan, khususnya untuk warga JBE. Namun demikian BLOG JBE tetap eksis walaupun hanya dengan tampilan artikel dan informasi seadanya.

Mohon maaf edisi September 2008 tidak bisa hadir ditengah kita, yang seharusnya memuat informasi menarik seperti terpilihnya Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama di Negara super power tidak sempat dipublikasikan, berita-berita tentang resesi dunia dan artikel menjelang Idul Adha 1429 H di JBE.

Untuk edisi kali inipun tampil seadanya dan artikel yang didapat semuanya dari MILIS JBE, namun demikian informasi ini masih layak dan tetap dibutuhkan oleh warga JBE atau setidaknya dapat dijadikan sebagai arsip di masa mendatang. Artikel yang ada meliputi Rambu Jalan di JBE, Surat Pak RW kepada Pemda dan Surat Edaran Qurban 1429 H.

Lagi-lagi berharap banyak di tahun depan yang tinggal beberapa hari lagi, BLOG JBE akan menambah semarak dengan kiriman artikel-artikel yang menarik dari Warga JBE, aminnn …


Rambu Jalan


Siapa nih yg punya hajatan ... sampe2 rambu jalan di "abuse", lagee sunatan kaleee ..., itu cuma nandakan aja bahwa kalau tamu undangan ... 15 km tidak berlaku lagi kalau ngga di undang jangan kecewa dong ... hehehe dan lain sebagainya. Berbagai komentar dilayangkan oleh beberapa warga JBE melalui MILIS JBE dan umumnya komentar yang dilayangkan bernada kesal kepada si pelaku.

Memang sangat disayangkan lingkungan JBE yang indah ini, dikotori dengan berbagai tempelan iklan, undangan dan lain sebagainya. Lihat saja rambu yang ada sudah rusak, yang seharusnya diganti malah lebih tidak enak dipandang lagi dan bahkan tidak terbaca karena tertutup oleh tempelan tersebut.

Sebenarnya banyak cara untuk mengiklankan usahanya atau memberikan informasi kepada masyarakat dengan baik dan elegan, jangan asal tempel dan tidak bertanggung jawab sehingga mengotori lingkungan JBE.

Yuk ... ! sama-sama kita bersihkan lingkungan JBE dari tempelan dan iklan-iklan liar (sumber Milis JBE).

Surat Ketua RW

Jatibening, 9 Desember 2008

Nomor: 035/RW-13/XII/2008
Perihal: Penambahan Gorong-gorong Baru di Bawah Jalan Tol
Di Kawasan Jatibening Estate

Kepada Yth.
Bapak H. Mochtar Muhamad
Walikota Bekasi
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1
Bekasi

Dengan hormat,

Menindak-lanjuti surat kami terdahulu No. 18/RW-13/VII/08 tertanggal 7 Juli 2008, perihal Penanggulangan Banjir di Jatibening Estate, dan saran Bapak Walikota sewaktu kunjungan Bapak ke Waduk Jatibening Estate pada saat peresmian pembangunan Gapura Jatibening Estate bulan Juni lalu, maka bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pada tanggal 5 Desember 2008 yang lalu, kami Pengurus RW, ibu-ibu PKK serta tokoh-tokoh masyarakat telah menemui dan mempresentasikan permasalahan banjir di Jatibening Estate, kepada PT Jasa Marga, khususnya Wilayah IV Cikampek. Sebelumnya, pada tanggal 3 Desember 2008, pihak Jasa Marga juga telah meninjau secara langsung Waduk Jatibening Estate dan Gorong-gorong dibawah jalan Tol yang menjadi saluran pembuangan bagi Waduk Jatibening Estate;

2. Hasil pertemuan tersebut pada prinsipnya adalah:

a. Pihak Jasa Marga Wilayah IV sepakat untuk menyampaikan proposal pembuatan Gorong-gorong Baru (Sodetan Baru) di bawah Jalan Tol di kawasan Jatibening Estate kepada Kantor Pusat Jasa Marga;

b. Alasannya, pembuatan Gorong-gorong baru diatas bermanfaat untuk:


i. mengimbangi keberadaan Saluran/Gorong-gorong yang berasal dari Kawasan Perumahan Jatibening Permai dan Jatibening Indah (AL), yang selama 6 (enam) tahun terakhir ini telah terbukti menjadi Beban Lebih (Overload) bagi saluran / gorong-gorong yang sudah ada sebelumnya;


ii. mengembalikan kawasan Jatibening Estate menjadi kawasan bebas banjir sebagaimana awalnya;


iii. mencegah banjir di badan tol itu sendiri (yaitu diruas tol kawasan Jatibening, foto-foto terlampir), yang memang menjadi domain kegiatan Jasa Marga sendiri;


Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dengan ini kami Pengurus RW 013 Jatibening Estate mengharapkan agar Pemda Bekasi dapat segera mem-fasilitasi pertemuan antar pihak (stakeholders) yaitu Pemda Bekasi, Jasa Marga dan Wakil-wakil Masyarakat untuk membentuk Tim Teknis dalam rangka menindak-lanjuti proposal penambahan / pembuatan gorong-gorong baru di bawah jalan tol di kawasan Jatibening Estate. Kami berharap agar permintaan kami dapat dikabulkan, mengingat hampir 800 KK bertempat tinggal di kawasan Jatibening Estate dan warga perumahan kami sangat taat dalam membayar PBB.

Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan kebijakan Bapak, kami ucapkan banyak terima kasih.

Hormat kami,
Pengurus RW 013 Jatibening Estate

Nurzirwan
Ketua
HP +62811 181 8655

Nurcholis
Sekretaris
HP +62816 162 8763

Dodi Prawira
KaBid Lingkungan
HP +62811 862 819

Tembusan:
- Yth. Ketua DPRD Kota Bekasi
- Yth. Kepala Dinas Pengairan Dept. Pekerjaan Umum
- Yth. Kepala Cabang PT Jasa Marga Wilayah IV
- Yth. Bpk. Camat Pondok Gede
- Yth. Bpk. Lurah Jatibening
- Yth. Bpk. Pramono Anung
- Yth. Pengurus RT 01 – 015

Surat Edaran Qurban 1429 H

MASJID BAITUL JABBAAR
Jl. Kepodang Raya, Jatibening Estate, Bekasi
Telepon. 021-8499 6740

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Dengan mengucap puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi nikmat yang tidak terhingga kepada kita semua, khususnya nikmat Iman, Islam dan Sehat, sehingga kita, Insyaallah dapat bertemu kembali dengan Hari Raya Iedul Adha 1429H/2008.

Curahan salam dan Sholawat kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.


Sehubungan dengan akan tibanya Hari Raya Iedul Adha 1429H, kami Panitia Iedul Adha dan Pangurus DKM Masjid Baitul Jabbaar, telah mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :


  • Sholat Iedul Adha, akan dilakukan dihalaman Masjid Baitul Jabbaar.
  • Petugas Penerimaan Qurban akan siap melayani Bapak/Ibu yang akan menyerahkan qurban mulai tanggal 24-Nov-08 di Aula Masjid Baitul Jabbaar dari pukul 10.00 s/d 21.00. Seperti tahun-tahun sebelumnya, hewan Qurban yang disiapkan oleh panitia adalah Sapi untuk qurban 7 jiwa.
  • Nilai qurban untuk SATU JIWA Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu), biaya sudah termasuk ongkos potong dan cacah.
  • Panitia tidak menyediakan hewan qurban Kambing, tetapi Panitia akan membantu memotong dan menyalurkan hewan qurban, jika Bapak/Ibu ingin berqurban kambing. Biaya pemotongan, pengulitan, pencacahan dan pembagian adalah Rp. 50.000,- / ekor Kambing.
Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga ALLAH SWT memberikan rachmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amien.

Walaikumsalam Warahmatullah Wabarokatuh

Bekasi, 24 November 2008

Panitia Idul Adha 1429H


Ferry Seregar
Ketua

Mengetahui


Wibisono H.
Ketua DKM

(Sumber : Milis Jatibening Estate)

Minggu, 12 Oktober 2008

1 Syawal 1429 H


Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... begitulah bunyi takbir yang selalu berkumandang di Masjid tercinta Baitul Aljabbar setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Pagi harinya warga JBE dan sekitarnya berduyun-duyun menuju Masjid Baitul Aljabbar untuk menunaikan ibadah shalat Idul Ied. Setelah shalat selesai saling memaafkan juga terlihat ramai, demikian juga ritual sungkem di rumah-rumah antara anak dengan orang tua, saudara, kerabat, tetangga.

Kesempatan ini segenap pengelola Milis dan Blog JBE dengan kerendahan hati yang paling dalam menghaturkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H, Minal Aidin wal waizin, mohon maaf lahir dan bathin.

Kami menyadari bahwa kegiatan Ramadhan hingga menjalani kegiatan Lebaran seperti mudik, shalat idul fitri, dan halal bi halal serta kegiatan lain yang sangat menyita waktu, sehingga Blog JBE agak terbengkalai. Hanya bisa berharap semoga di bulan-bulan berikutnya akan hadir dengan artikel dan foto2 yang menarik, aminnn ....

Sabtu, 06 September 2008

Edisi September 2008

Oleh : Redaksi

Sahur … sahur … sahur, ngga terasa bulan ini sudah memasuki bulan Ramadhan 1429 H, redaksi mengucapkan “Selamat menjalankan Ibadah Puasa di bulan Ramadhan, mohon maaf lahir dan bathin”.

Edisi kali ini menampilkan banyak artikel, diantaranya ucapan dan himbauan dari Pengurus RW 013, Pertandingan Futsal, kegiatan 17-an di RT 008 yang terdiri dari 3 bagian, Penemuan Pak Budi Adji AG, Iklan Properti, Anggota Milis JBE dan Slide Agustus.

Sangat disayangkan acara bazaar dan puncak kegiatan 17-an di JBE tidak sempat diliput. Mudah-mudahan acara Ramadhan di JBE ini akan semakin meriah dengan artikel-artikel yang akan dipublikasikan untuk edisi bulan depan.

Ucapan dan Himbauan

Jatibening, 30 Agustus 2008
Nomor : 22/RW-13/VIII/2008
Perihal : Ucapan & Himbauan

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Ketua RT 01 s/d 15
Warga Jatibening Estate

Dengan Hormat,

Bersama ini Pengurus RW 13, Ibu PKK dan Karangtaruna, Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1429 H, dan Mohon ma”af atas kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja kepada warga Muslim, semoga amal Ibadahnya mendapat Taufik dan Hidayah dari Allah SWT Amin, kepada warga non Muslim mari kita hormati saudara-saudara yang sedang mejalankan Ibadah Puasa, untuk kebersamaan dan kepedulian kita sebagai Warga, dan sesama umat beragama.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas kami pengurus menghimbau kepada Bapak/Ibu ketua RT agar petugas Keamanan lebih ditingkatkan kewaspadaanya dalam bulan Suci ini untuk menghidari hal hal yang tidak kita inginkan bersama, serta petugas Kebersihan RT (PSG) agar menjaga kebersihan di lingkungan, mengingat musim penghujan akan datang.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kebersamaannya dihaturkan terima kasih.


Hormat kami,
Pengurus RW 13


Nurzirwan
Ketua RW 13
Dody Prawira
Bidang Lingkungan
Nucholis
Sekretaris

Pertandingan Futsal

Oleh: Ririen (Karang Taruna)

Acara pertandingan sepak bola yang selalu ditayangkan dini hari di sebagian stasiun televisi, membuat penggemar sepak bola warga JBE yang terdiri dari bapak-bapak dan remaja putra sangat antusias, serta tidak mau ketinggalkan untuk mengadakan pertandingan futsal (sepak bola mini) antar RT dan petugas keamanan.

Pertandingan dimulai tanggal 9 Agustus 2008 jam 9:30 yang bertempat di lapangan utama Blok-B (RT 004). Diawalnya RT 01 melawan RT 014 menjadi pertandingan pertama yang digelar dan dimenangkan oleh RT 014. Pertandingan kedua RT 04 menang WO atas RT 15. Pertandingan ketiga RT 05 melawan RT 012 dan dimenangkan oleh RT 05. Pertandingan keempat RT 011 menang WO atas RT 06.

Pertandingan selanjutnya dilanjutkan sore hari jam 15:30. RT 03 menang WO atas RT 013. Pertandingan selanjutnya antara RT 08 melawan team keamanan dan dimenangkan oleh team keamanan. Pertandingan ke-7 RT 10 menang WO atas RT 09. Pertandingan terakhir hari itu RT 02 menang WO atas RT 07.

Final dilakukan keesokan harinya pada pukul 17:30. RT 04 menang WO atas RT 014 yang tidak dapat hadir pada acara final. Piala akan diberikan kepada RT 04 tanggal 24 Agustus 2008 pada acara Fight Global Warming 2008 yang bertempat di ruko Jatibening Estate. Pembagian hadiah akan dilakukan kurang lebih sehabis Maghrib.

Sangat disayangkan acara pemberian hadiah tidak sempat diliput, namun demikian tidak lupa panitia mengucapkan selamat kepada pemenang pertandingan ini (foto oleh Ririen / Karang Taruna).

17-an di RT 008 (Bagian 1)

Oleh: Redaksi

Perlombaan 17-an di RT 008 tidak luput dari jepretan Pak Muher, wow meriah sekali acaranya. Lomba bakiak yang setiap pasangnya harus diikuti oleh 3 orang, terdiri dari ayah, ibu dan anak menjadi tontotan yang sangat menarik, disamping lucu banget, peserta dituntut harus kompak dalam melangkahkan setiap kakinya.

Perlombaan kedua yang diliput adalah lomba tarik tambang, wah seru banget dan hamper peserta puas, namun ada sebagian yang tangannya lecet-lecet dan bahkan ada yang pegel-pegel, namun semuanya puas setelah mengikuti lomba tarik tambang ini.

Lomba triathlon adalah lomba layaknya latihan TNI, dengan merayap melewati kawat berduri, namun perlombaan ini terbuat dari tali plastik doang. Namun bagi adik-adik kita lomba ini terasa sulit sekali.

Gambar (1) s/d (4) lomba bakiak. Gambar (5) dan (6) lomba tarik tambang dan Gambar (7) dan (8) lomba Triathlon. (Foto oleh Pak Muher)

17-an di RT 008 (Bagian 2)

Oleh: Redaksi

Wah meriah banget acara 17-an di RT 008, semua warganya ngga ketinggalan dari bapak, ibu, remaja dan anak-anak ikut memeriahkan acara yang digelar oleh Panitia. Perlombaan yang selalu diadakan setiap tahun ini kucu sekali, seperti perlombaan bakiak, tarik tambang, balap karung dan masih banyak lagi.

Gambar (1) ttg lomba …………….., Gambar (2) dan (3) ttg lomba racing dan slalom sepeda, ihh hebat banget nih anaknya siapa sih, mungkin udah gedenya jadi pembalap. Gambar (4) dan (10) ibu-ibu RT 008 sibuk menyiapkan konsumsi semua perlombaan. Gambar (5), (6) dan (7) lomba balap karung, ayo nak terus melompat seperti kangguru. Gambar (8), (9) dan (11) lomba tarik tambang, tarik terus sampai menang. Gambar (12) lomba memasukan bola ke keranjang bola basket (Foto oleh Pak Kemal Masjhur).

17-an di RT 008 (Bagian 3 habis)

Oleh : Redaksi

Disamping aneka pertandingan yang dilombakan di RT 008, malam harinya ada pemutaran film layer tancep dan judul film yang diputarnya yaitu “Kungfu Panda”. Penonton yang kebanyakan dari kalangan anak-anak sangat yang antusias sekali, walaupun ada yang sudah pernah menontonnya. Kesempatan ini lagi-lagi tidak disia-siakan oleh putri Pak Kemal Masjhur untuk mengabadikannya, harap maklum kejadian ini kemungkinan ngga bakalan terulang kembali di tahun mendatang.

Pertunjukan film Kungfu Panda telah berakhir dan malam semakin larut, namun anak-anak bukannya kembali ke rumah, melainkan membuka masing-masing membuka dan memasang tenda perkemahan, sepertinya memang sudah dipersiapkan sejak tadi sore oleh anak-anak.

Acara perkemahan dimeriahkan dengan api unggun dan pementasan kembang api, malam itu serasa meriah sekali walaupun sangat sederhana, namun warga dan khususnya anak-anak semakin tidak akan beranjak dari tempat perkemahan ini.
Apa daya kaum bapak-bapak yang sudah lelah dan capai menjadi panitia acara siang hari, terpaksa harus menjaga kemah anak-anaknya, wah selamat begadang deh !. (Foto oleh putri Pak Kemal Masjhur).

Penemuan Pak Budi Adji AG

Oleh : Redaksi

Lagi-lagi BLOG JBE menjadi tempat bertanya dan dijadikan kata kunci di google untuk mencari dan mengetahui JBE dan warganya. Pada tanggal 6 Agustus 2008 Pak Ghozan menanyakan keberadaan Pak Budi Adji AG kepada redaksi dan setelah ditelusuri memang benar adanya. Wah ternyata JBE harus bangga, disamping atribut lain yang terpampang, seperti tempat artis, pejabat, politikus, ternyata juga menyimpan orang-orang pemikir seperti Pak Budi Adji AG.

Hasil temuannya sudah dipatenkan pada tahun 2005. Mudah-mudahan hasil kerja keras Pak Budi Adji AG akan membawa kemuliaan dan kesuksesan nantinya, amin. Silahkan klik :

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/06/00462194/menangkal.racun.di.tv.anda

----- Pesan Diteruskan ----
Dari: ghozan_gmail
postID=PvSQCja8eXIupz7q936GHxNgkH8E0Yj-aFk6QmOc9-6Wuxx7B74udT5MAx1sDwbyBPJ3zxgLCJKkIu3lDY4GBZF->
postID=B5HMRQT0ZrvX3QsPLdkTj8pIQzT07s7PaiDY7jAiRk4goosJvN9otgEKNdZhX3WQSl1VeO-k6DC32dYrm66U46ax3FoqHA
Terkirim: Rabu, 6 Agustus, 2008 03:43:51
Topik: Kontak Pak Budi => Fw: [oot] Menangkal "Racun" di TV Anda
Selamat pagi Pak

Membaca berita di Kompas hari ini....
Saya tertarik untuk membeli alat tersebut, namun demikian...hasil pencarian saya di Google tidak menemukan toko atau distributor penjualan.

Berhubung penemunya adalah bapak Budi Adji AG...saya coba googling dan menemukan nama tersebut di blog jatibeningestate.

Apakah nama tersebut sama dengan penemu senta TV tersebut Pak?

terima kasih

salam,ghozan

Iklan Properti

Oleh : Redaksi
Blog JBE yang selama ini hadir setiap bulannya, ternyata tidak hanya diminati oleh warga JBE yang haus akan informasi, namun ternyata selama bulan Agustus 2008 ada 2 orang yang mampir dan menanyakan langsung tentang alamat JBE serta berminat untuk membeli salah satu properti di JBE.

Bahkan mereka mengira kalau Blog JBE adalah website salah satu developer atau pengembangan perumahan JBE. Dengan senang hati dari pertanyaan tersebut ada beberapa anggota milis JBE yang menjawab serta melayangkan email langsung ke mereka, karena memang kebetulan ada salah satu rumah anggota milis yang akan dijualnya.

----- Pesan Asli ----
Dari: Elizabet Alfiani <mailto:alfiani08@yahoo.co.id>
Terkirim: Rabu, 13 Agustus, 2008 11:01:36
Topik: Mohon info
Yth. Pihak Pengembang Jatibening Estate

Saya ingin menanyakan beberapa hal diantaranya :
1. lokasi tepatnya dimana?
2. Jika naik mobil, keluar tol apa? berapa km?
3. Banjir atau tidak?
4. Apakah ada rumah yang dijual seharga 250 - 300 jt utk 3 kmr, dan carport?
Mohon dikabari.

Terimakasih

----- Pesan Asli ----
Dari: Ninug Rahayu
Kepada: jatibeningestate@yahoo.co.id
Terkirim: Jumat, 22 Agustus, 2008 09:11:16
Topik: info

Bapak2/Ibu2,

Ada info nggak mengenai rumah-rumah yang sedang dijual di Jatibening Estate?
Pengen nyari didaerah situ niy,,

Tks

Anggota Baru Milis JBE

Oleh : Redaksi
Sejak dirilis pada tanggal 26 Desember 2007, tak terasa milis JBE sebagai sarana untuk tempat diskusi dan tukar informasi serta hiburan mulai banyak dikunjungi oleh warga JBE. Awalnya anggota milis harus warga JBE, namun ada 1 anggota dari luar JBE yang sudah minta ijin untuk ikut milis ini dan itupun cukup baik karena memberikan informasi yang bermanfaat buat anggota.

Banyaknya permintaan dari anggota yang menghendaki anggota milis harus khusus warga JBE mulai dipenuhi. Calon anggota baru yang biasanya disampaikan oleh anggota milis atau mendaftarkan sendiri, untuk disetujui menjadi anggota penuh diwajibkan memperkenalkan diri dan memberikan alamatnya di JBE.

Untuk mengetahui siapa-siapa yang baru menjadi anggota, edisi kali ini dan edisi bulan berikutnya, redaksi memperkenalkan 8 anggota baru bulan Agustus 2008. Untuk itu redaksi dan semua anggota milis JBE mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada :

1. Zulkarnaen di B-4
2. Roedi Hariyanto
3. Satgome
4. Ronny Halim
5. Rizky Maulana di D-5/7
6. E. Tarigan di B-7/8
7. Arianto Sutadi di F-4/1
8. Daniel M. Samosir di E-3/7

Mudah2an dengan bertambahnya anggota milis dapat meramaikan ikatan silahturahmi yang terjalin selama ini, dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi warga serta menjadi hiburan yang segar, tidak lupa memberikan sumbangannya sekecil apapun dan dalam bentuk apapun buat Perumahan Jatibening Estate yang tercinta ini, amin.

Slide September 2008

Kamis, 07 Agustus 2008

Edisi Agustus 2008

Merdeka … merdeka … merdeka … pekik kemerdekaan sudah merupakan tradisi untuk diucapkan setiap bulan agustus, karena setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaannya. Tidak ketinggalan warga JBE juga turut memeriahkan, diantaranya pemasangan bendera merah putih disetiap rumah masing-masing, pemasangan bendera umbul-umbul ditempat-tempat strategis, menyelenggarakan kegiatan pertandingan, kegiatan bazaar dan pentas seni serta kegiatan lainnya.

Edisi kali ini redaksi belum dapat menampilkan foto keluarga, namun demikian artikel menarik sudah siap disajikan, seperti kedatangan Walikota pada saat peletakan batu pertama gapura JBE, Futsal yang dimeriahkan oleh warga RT 014, JBE Baca layaknya seperti perpustakaan dan JBE Kuliner tentang jajanan murah di JBE.

Redaksi masih tetap menunggu artikel, foto dan informasi lain yang menyangkut tentang JBE yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan bacaan ringan kita.

Rencananya edisi bulan depan akan menampilkan kegiatan-kegiatan JBE khususnya tentang agustusan, wah pasti bakalan meriah banget deh.

Merdekaaaaaaaaa …

PELETAKAN BATU PERTAMA GAPURA JBE


Oleh: Dodi Prawira

Minggu, 6 Juli 2008

Alhamdullilah, akhirnya terlaksana juga peletakan batu pertama pembangunan gapura JBE oleh Bpk Walikota Bekasi, H. Mochtar Muhammad yang dihadiri juga oleh jajarannya Bpk. Camat Pondok Gede, Bpk. Lurah Jatibening, Bpk. Ketua RW 12, Nurzirwan Irwan, sejumlah tokoh masyarakat JBE dan warga JBE tentunya. Persiapan acara ±12 hari sebelumnya sudah disiapkan dengan matang, namun demikian masih banyak sekali kekurangan2nya, harap maklum bahwa semuanya masih amatiran dan yang ada dalam benak kita semua hanya kerja sukarela saja untuk kepentingan semua warga JBE.

Awalnya, pengurus sempat khawatir, krn sampai dengan pukul 08:45, bangku2 (yg disiapkan sejumlah 75 buah) baru terisi setengahnya dan itupun kebanyakan yg datang dari luar JBE, misalnya Pak Camat, Pak Lurah, dan polisi serta jajarannya. Warga sendiri belum banyak yg datang, kecuali pengurus dan panitia (termasuk ibu2 PKK). Hal yang Kami lakukan pada waktu itu adalah menelpon kilat, agar beberapa warga bisa datang ke lokasi sesegera mungkin, sebab kami sangat khawatir bangku yang sudah disiapkan akan kosong-melompong, sementara pejabat yang datang adalah setingkat Walikota.

Padahal undangan per-RT, per-surat, per-sms, bahkan dikirim secara langsung ke rumah warga dan juga termasuk pemasangan spanduk2 sudah disiapkan, dengan harapan sesuai rencana semula menginginkan agar warga lebih banyak dating, namun itulah hasil maksimalnya.

Pak Walikota merupakan sponsor utama dalam proyek ini, sementara warga JBE-nya yg disumbangnya kurang antusias terhadap acara ini, sehingga pada saat itu kami benar2 prihatin dgn kebersamaan waga JBE. Namun demikian masih untung mulai jam 09:00, beberapa warga mulai datang, shg bangku2 sudah mulai terisi penuh semua. Keruntungan masih berpihak pada kami, karena Bpk Walikota datangnya juga terlambat, kira2 jam 10:00 (seharusnya sesuai acara jam 09:00 pagi), shg persiapan bisa menjadi maksimal.

Ada kejadian lucu, sesuai daftar acara urutan pidato pertama adalah Bpk RW, kedua Pak Syofar (mewakili warga JBE) dan terakhir oleh Bpk Walikota. Pak RW dan Pak Syofar berpidato di podium dengan menggunakan microphone wireless, semuanya berjalan dengan lancar, namun pada saat Pak Syofar berpidato sudah ada tanda2 batereinya akan habis.

kami khawatir sejak Pak Syofar berpidato, nanti jangan2 ketika Bpk Walikota bicara baterainya habis, dan kekhawatiran kami akhirnya terbukti, baru 4 menit Bpk Walikota tampil di podium dan lagi hangat2nya menyampaikan pidato, baterai microphone yg digunakan sudah habis, sementara Pak Walikota celengak-celinguk ngak ngerti mau ngapain dan panitia juga bingung. Kami langsung ambil inisiatif kabur ke indomaret untuk membeli baterai, dan setelah kami balik kembali ternyata Pak Walikota sudah menggunakan microphone moderator (yg menggunakan kabel).

Padahal pidato Pak Walikota sangat sederhana, artinya sangat relevan dan to the point dengan kondisi umum warga JBE, bahkan pidatonya seringkali mendapat applaus dan pujian dari warga, krn Pak Walikota saat itu sangat santai dan gaya bicaranya sangat enak juga didenger.

Kami sangat sedih saat itu lupa mengganti baterei microphone, shg pidato Pak Walikota agak terganggu sedikit yang berakibat Pak Walikota menggunakan microphone yg menggunakan kabel dan dengan sangat terpaksa pindah tempat, semula di podium pindah ke dekat speaker yang agak bising, krn kabelnya tidak cukup panjang.

Pak RW dan Pak Syofar dapat berpidato di Podium, sementara pejabatnya Pak Walikota berpidato disamping MC, namun demikian masih beruntung lagi karena berpidato dekat dengan rakyatnya, bahkan MC acara kita, bu Budi, yang tadinya sangat formal, berubah jadi "merakyat" juga dan ikut2an bercanda dengan Pak Walikota.

Catatan yang didapat setelah acara selesai, kami sempat bertanya kepada warga, bagaimana kesannya thd Pak Walikota dan umumnya warga merasa puas dan bahkan bila perlu dilanjutkan terus karena sangat berguna bagi warga.

Sebagai catatan Pak Walikota berpesan, pada acara peresmian gapura nantinya beliau minta diundang kembali dan juga diundang sekalian pada acara agustusan. Bahkan beliau minta agar artis2 yang ada di JBE untuk hadir meramaikan acara 17 agustusan dan beliau berjanji akan menyumbang bandnya (beliau menyinggung ttg artis2 di JBE, krn dalam pidato sebelumnya, pak RW sempat mengatakan bhw di JBE banyak tinggal pejabat pemerintah, swasta, artis dan bahkan politikus).

Acara peletakan batu pertama berakhir diteruskan dengan peninjauan “waduk” yang terletak di wilayah Blok H. Beliau sangat prihatin melihat kondisi waduk JBE yang berfungsi sebagai pengendali banjir. Beliau juga berdialog dengan Pak Camat, info yang didapat Pak Camat akan menyanggupi untuk membantu dalam urusan pengedukan waduk tersebut.

Catatan lagi buat warga JBE, selain sukses acara peletakan batu pertama gapura, panitia dalam hal ini pengurus RW bisa meyakinkan Pak Walikota untuk membantu secara langsung mengenai biaya pengedukan waduk.

ANGGARAN GAPURA JBE

Informasi yang disampaikan oleh Pak RW, Nurzirwan Irwan via milis JBE tanggal *** Juli 2008, bahwa biaya total gapura sbb:

Anggaran Gapura Rp. 100.000.000

Dana Dari Walikota Rp. 50.000.000

Dana stimulan Kecamatan Rp. 15.000.000

------------------------------------------------------- +

Total Penerimaan Rp. 65.000.000

Kekurangan dana Rp. 35.000.000 (-)

Disampaikan juga oleh beliau bahwa kekurangan ini mungkin akan dibayarkan oleh Pak Pramono, Pemborong Pak Tri warga RT 10, arsitek Pak Tri Laksana, Pengawas Projek Pak Themi, Pak Ditan dan Pak Agung Baskoro serta bantuan warga dengan sukarela.

Namun demikian kami ingin menambahkan apa yg disampaikan oleh Pak RW, bahwa biaya total gapura sudah termasuk pembuatan dinding dan taman kira2 Rp. 100 juta. Sementara dana yang ada baru Rp. 50 jt + Rp. 15 jt = Rp. 65 jt, maka usulan kami agar pekerjaan pembuatan pagar dinding (dgn tetangga sebelah) dan taman ditunda, selesaikan gapuranya terlebih dahulu, shg biayanya sekitar Rp85 jt dan kekuranggannya kira2 Rp. 20 jt lagi.

Kekurangan ini pengurus belum menetapkan cara2 pengumpulannya, namun kira2 sudah ada strateginya, yaitu kembali lagi ke Pak Pramono dan Pak Walikota (sesuai janji awal Pak Pramono dan seperti yang telah disampaikan oleh Pak RW di atas). Kemudian seandainya masih kurang juga, ya terpaksa warga harus urunan plus urunan untuk biaya pengedukan waduk, krn harus dikerjakan sebelum musin hujan datang, kalau ngak yaa banjir lagi … banjir lagi …

Sebagai catatan lagi, Pak Walikota juga bersedia membantu agar surat kita ke Jasa Marga segera ditanggapi, yaitu perihal semakin dangkalnya saluran air dibawah jalan tol (tempat keluarnya saluran air dari waduk kita di blok H agar air selanjutnya bisa mengalir ke kali malang) dan tempat bermuaranya saluran air dari perumahan2 lainnya, shg saluran air tsb yg dibawah jalan tol harus dikeduk atau diperbesar. Disamping itu, dgn adanya jalan tol Cikunir, maka saluran air lainnya yg di bawah jalan tol yg terletak di sisi timur dari beberapa laporan RW lainnya, sehingga kapisitas saluran menjadi tinggal setengahnya, yang mengakibatnya limpahan air dari RW-RW lainnya yg terletak di sisi barat, datang ke saluran yg dekat dgn perumahan kita (dekat waduk). Dan complain kita terhadap Jasa Marga utk mau mengeduk atau memperbesar saluran air mudah2an terealisasikan, aminnnn. (Foto Pak Muher, Pak Yusuf Hidayat dan Ibu Anna Yusuf)

FUTSAL di RT 014

Oleh : Pak Arief Wardhana


Akhirnya, efek Euro2008, ternyata berimbas juga di wilayah RT 014. Seiring dengan dibukanya 2 lokasi lapangan futsal disekitaran JBE, maka dipelopori oleh Pak Aris, Pak Eris, saya sendiri, mulailah disusun rencana latihan yang akan mengundang para tokoh berpengaruh di RT 014 yang juga mantan pemain nasional di era nya. Setelah berembug, maka diputuskan jadwal latihan futsal akan dilakukan setiap Sabtu sore ba’da ashar dengan memilih lapangan Futsal Pontek yang harga sewanya relatif terjangkau oleh kantong, maklum belum ada sponsor resmi nih bagi tim. Lokasi Lapangan terletak tidak jauh dari Masjid AlHadiqoh, di jln Cempaka, keluar ke kanan dari pintu gerbang blok G kurang lebih 20 meter lapangan ada di sebelah kiri.


Ternyata undangan disambut baik oleh para tokoh mantan pemain nasional, tercatat Pak Roedi, Pak Herwin, Pak Erwin, Pak Nanang, Pak Syaiful dan Pak Ardi dengan bersemangat mengikuti latihan. Untuk melengkapi tim sehingga jumlah pemain mencukupi, maka ditransferlah beberapa pemain cabutan yang handal, yang karena kesibukan pekerjaan, pemain tersebut menolak dipanggil tim nasional, tim provinsi bahkan tim daerah setempat, tercatat ada nama-nama Sium dan Aples (petugas Security RT014), Madi dan Farid (petugas kebersihan lingkungan) dan Tata (Ojek), Insan Arief Jr, Fikra Erwin Jr.


Dengan bermodal perlengkapan seadanya karena belum adanya sponsor apparel resmi, maka latihan dimulai awal Juli 2008. tettapi ternyata umur memang nggak bisa dibohongi…..he..he…. Peserta latihan meski ber skill tinggi sering kelihatan ngos-ngosan untuk mengejar bola, maklum nafsu besar tenaga kurang, kadang bola “keukeuh” nggak mau dikejar oleh pemain, dia menggelinding duluan meski sudah dikejar sekuat tenaga…


Efek latihan rutin alhamdulillah, badan jadi lumayan seger karena berolahraga rutin, dan yang terpenting persaudaraan dilingkungan RT 014 menjadi lebih erat. Semoga kegiatan ini bisa diikuti juga oleh bapak-bapak dilingkungan RT-RT lain, dengan cara dan waktu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan keluangan waktu masing-masing. Bagi yang mau ikut latihan di Sabtu jam 5-6 sore, silahkan datang dan bergabung bersama Tim Futsal RT014.

Mie Ayam Idola

Oleh : Redaksi

Bagi warga JBE yang suka dengan jajanan murah khususnya mie ayam, ngga usah pergi ke restaurant, mall atau tempat pujasera lainnya, cukup nongkrong di kedai Mie Ayam Idola, terus langsung pesen sama abangnya mie, bakso, teh botol, aqua gelas plus kerupuk kampung wow serasa di Bakmi Gajah Mada, percaya deh rasanya enak banget.

Sepengetahuan kami awal mulanya mie ayam Idola mulai berdagang di JBE seperti pedagang-pedagang mie ayam lainnya, dengan gerobak dan sambil berteriak-teriak berkeliling dari satu blok ke blok lainnya. Sekitar tahun 1999 mie ayam Idola sempat mangkal di depan Indomart, karena sesuatu hal akhirnya ngontrak dan mangkal di ruko JBE sampai sekarang.

Penjualnya ada 2 orang atau bahkan lebih dan selalu bergantian, menurut info saling bergiliran katanya agar bisa pulang kampung. Namun sangat disayangkan sampai saat ini redaksi belum mendapatkan nama-nama penjual tersebut. Disamping itu redaksi juga belum menanyakan berapa pendapatan per bulannya (Foto oleh Bpk. Yusuf Hidayat / Ibu Anna Yusuf).

Garasi Baca

Oleh: Redaksi

Masih dalam ingatan, kala semasa masih duduk di bangku SD saya senang sekali membaca buku cerita dan komik. Bahkan waktu itu sempat menjadi anggota disalah satu tempat penyewaan. Biasanya komik yang disewa adalah gundala si putra petir, si Pitung dari gue hantu, Jampang dan lain sebagainya, sementara buku cerita tanpa gambar yang disewa biasanya cerita karangan HC Andersen, dan bacanya musti cepet2 takut didenda, sebab waktu penyewaan terbatas. Dengan perkembangan waktu tempat penyewaan itu sudah tidak ada lagi, entah kemana pindahnya atau memang sudah bubaran.

Setelah pindah ke JBE tahun 1998, saya tidak tahu kalau di JBE ada tempat penyewaan buku seperti "Garasi Baca", atau pada waktu itu memang belum ada. Pun kalau ada, anak2 saya lebih suka membeli PS2 atau DVD bajakan dibandingkan dengan membeli atau menyewa buku bacaan, mungkin karena jamannya atau karena minat baca yang masih kurang ?

Ide awal adanya Garasi Baca ini adalah, menyediakan tempat alternatif bagi lingkungan sekitar, terutama anak-anak, untuk mengisi waktu luangnya. (baca postingan Ide Awal di blog Garasi Baca) Koleksi buku di Garasi Baca, sangat beragam, meski jumlahnya belum banyak, mulai buku untuk balita, anak-anak, remaja bahkan dewasa. Selain bacaan ringan seperti komik, novel anak, dan novel dewasa, beberapa koleksi lainnya adalah buku-buku pengetahuan terbitan Tira Pustaka, Time Life, ensiklopedia, referensi agama Islam dll.

Insya Alloh mencoba akan mengajak anak2 saya untuk mengunjungi Garasi Baca, mudah2an tempat ini benar2 menjadi arena dan memotivasi anak menjadi senang membaca, sekaligus mempromosikan dalam site ini bahwa JBE punya tempat bacaan. Sebagai info harga sewa perbukunya murah banget.

Tidak lupa mengucapkan selamat kepada Pak Arief WS dan keluarga yang sudah bersusah payah mendirikan Garasi Baca sekaligus sebagai tempat kursus ketrampilan lainnya.

Yukk ... mampir ke Garasi Baca, jangan sampai ada yang bilang sama kita, Hari gini ngga suka baca ?

Slide Agustus 2008

Selasa, 01 Juli 2008

Edisi Juli 2008

Pagelaran heboh EURO 2008 tlh berakhir, spanyol berhasil membobolkan gawang Jerman 1 – 0. Sama hebohnya dgn Blog JBE, dimana Ketua RW & para pengurusnya sdh mulai pentas utk meramaikan milis JBE, serta tdk mau kalah ibu-ibu PKK-nya juga mulai menyumbangkan artikel menarik ttg kegiatannya.

Berharap artikel & foto yg diterima redaksi, nantinya akan bermanfaat sbg bahan bacaan atau arsip yg pada gilirannya suatu saat nanti bisa sebagai foto kenangan. Mo lihat tampilan edisi juli 2007 :

1. Kel. Yusuf Hidayat
2. Portal
3. Arisan
4. Milis JBE
5. Cinta Batik
6. Slide Juli 2008

Yakin banget bakat terpendam yg dimiliki oleh warga, terutama bakat menulis atau fotographer, jadi mulai hari ini jangan malu2, langsung aja kirim ke Blog JBE & jangan takut kalo ngga punya email, minta tolong salah satu pengurus RW, pasti langsung dipublikasikan di Blog JBE.

Edisi bulan depan akan menampilkan JBE kuliner yg isinya ttg jajanan murah meriah di JBE & sekitarnya atau kiriman resep masakan salah satu warga.

Keluarga Yusuf Hidayat

Oleh: Anna Yusuf

Jauh dimata dekat di hati ... Mungkin itulah kata yg tepat utk melukiskan perasaan kami kpd kompleks perumahan JBE. Karena tugas suami, pada awal 2007 kami harus meninggalkan kompleks perumahan ini, hijrah ke kota kembang, Bandung.

Banyak kenangan indah yg terlukis disana & kesan yg paling mendalam adalah “kekeluargaan” sesama warga yg kami rasakan. Rumah kami berada di Jl. Jatayu Raya, Blok G8 No. 9. Jadi anak2 saya dpt bermain sepeda sepanjang boulevard dari ujung blok A hingga blok G; bermain bola di Lapangan Katon, Lapangan RT. 14 atau di lapangan RT. 12 depan rumah Pak Syafri Bidawi yg waktu itu menjadi Panglima RT. 12. Hari Sabtu dan Minggu adalah hari2 yg paling menyenangkan bagi mereka … karena adalah hari2 bermain bersama teman2nya di kompleks.

Begitu pula ayahnya, setiap Jum’at malam atau Minggu pagi main badminton di Lapangan RT. 14 bersama atlit badminton terkenal di seantero RT. 14 yaitu Pak Arief, Pak Dody, Pak Erwin, Pak Rudi, Pak Satmego, Pak Eris dan bapak2 lainnya. Tetapi sejak engkel kaki Pak Dody terkilir gara2 main basket di Senayan, kegiatan tsb berhenti & akhirnya Pak Yusuf bergabung bermain badminton di RT. 12 bersama genk-nya Pak Syafri.

Biasanya pula, setiap Minggu pagi kami mengikuti pengajian Kuliah Dhuha di Masjid Al Jabbar, & yg rajin mengingatkan adalah Pak Mirza melalui sms, katanya . “Cepet Pak Yusuf mandi, ane tunggu ye … pagi ini di mesjid Al Jabbar.” Kuliah Dhuha ini, memang bukan sekedar pengajian saja, tapi yg lebih seru adalah “ngerumpinya bapak2 di teras masjid” yg biasanya Pak Ade Palguna sebagai moderatornya … dan yg lebih parah adalah … waktu ngerumpi itu lebih lama dibandingkan dgn waktu Kuliah Dhuha-nya, tapi itu baik utk mempererat talisilaturahmi.

Ada yg juga nggak kalah berkesannya di JBE; Ibu2nya, begitu kompak & solid. Bisa dilihat jika ada warga yg mendapat musibah seperti kematian atau sakit dsb; tanpa ada yg mengomandoi, mereka langsung bergerak. gitu juga dgn arisan, yang hingga kini msih terus berjalan, baik itu arisan RW atau pun arisan mantan Pengurus PKK; serta kegiatan Pengajian mingguan Ibu2 di Balai RW. Pokonya banyak deh kegiatan2 yang lainnya dan….. salut untuk Bu Budi Harsono, mbak Oetje, mbak Indri, Ka Lina, mbak Fitri, teh Devi Mirza, ceu Ani Edy, Leny Jefry, mbak Ika Tino, teh Yanti Arief, Bu Ratna Dody, Bu Yanti Suseno, dr. Nancy, Bu Ida Eko, dan Ibu2 lainnya yg nggak bisa saya sebutkan satu persatu (ma’af ya kalau nggak ditulis).

Di JBE, sebenarnya ada pe-er yg belum rampung dikerjakan; yaitu membentuk Jatibening Home Band. Waktu itu, tempat latihannya adalah di studio Pak Budiadji yang sekaligus Pak Budi juga sebagai drummer. Para personilnya yaitu Pak Wibi (keyboard); Pak Ricky (gitar); Pak Fikrie adiknya Pak Syafri (rhythm) dan Pak Yusuf megang bass dan vokalisnya…..? Kegiatan ng-band ini juga kadang di rumah Pak Djoko Suseno, waktu itu Ketua RT. 01 yang dalam kegiatan tujuhbelasan tahun 2005 sempat manggung dengan nama eRte oNe Band. Tapi sayang belum sampai rampung, karena para personilnya pada cabut cari nafkah…, he…, he…

Sekarang, saya dan Pak Yusuf, serta anak2 yaitu Nahl Belagama Dirgareindo (Endo), Naml Belagama Ladfarezsa (Defa) dan si bungsu Nisa Belagama Balirahajeng (Noning); menetap sementara di Bandung; dan memang….. Jatibening Estate selalu dirasakan… jauh dimata dekat dihati.

Salam hormat dan kompak selalu untuk seluruh warga JBE ...

Portal JBE

Oleh: Arief WS

Pintu utama 2 komplek JBE (arah menuju Cikunir) akhirnya dipasang portal untuk kedua jalurnya, meski agak terlambat, pemasangan portal di jalur sebelah kanan untuk keluar akhirnya selesai dipasang. Kenapa dibilang terlambat, karena kerusakan jalan menuju komplek JBE bertambah parah, akibat banyak dilewati oleh kendaraan-kendaran besar, baik untuk kepentingan warga maupun hanya sekedar melintas jalan dari arah Cikunir – Galaxi ke arah jl. Ratna.

Pada awal pemasangannya pun, terjadi “salah konstruksi”, di mana portal dengan posisi di atas, ternyata masih diberi pemberat untuk membuka naik turun portal tersebut, walhasil, belum sehari umurnya, konstruksi tiang portal tercabut, karena pondasi belum kuat, sementara dia harus menahan beban pemberat portal. Saya sempat bingung ketika melewati portal tersebut, sore harinya, kok tiang atas dari portal tsb hilang, setelah saya cari-cari ternyata tiang atas portal dan pemberatnya sukses terjungkal dan tiduran dengan santai di selokan utama kita … he ... he ... he

Setelah direkonstruksi, diputuskan bahwa portal tidak diberi beban, karena posisi tiang penutup ada di atas. Lagi pula, kalau ada kendaraan besar yang memang dibutuhkan warga untuk masuk ke komplek JBE, bisa menggunakan portal sebelahnya yang memang bisa dibuka untuk darurat.

Dengan alasan klasik, sayangnya budget yang memang terbatas, pembuatan tiang atas portal tersebut tidak dibuat dengan bahan yang tebal dan kuat, sehingga beberapa kali portal yang kita banggakan, bila tersenggol oleh kendaraan yang tingginya persis dengan portal tersebut, menjadi bengkok atau bahkan pernah patah. Sampai sekarang dan sepengetahuan saya, portal tersebut sudah 3 kali dilas dan diperbaiki.

Untuk itu saya menghimbau kepada pihak2 berwenang (dalam hal ini Pak RW dan jajarannya serta warga yang perduli terhadap lingkungan) untuk memerintahkan satpam2 di gerbang utama, agar menolak setiap kendaraan-kendaraan besar yang mau masuk ke dalam komplek JBE, kecuali memang untuk kebutuhan warga kita sendiri dan jangan lupa untuk menyampaikan kepada si pengemudi kendaraan agar hati-hati melewati portal.


Arisan

Oleh: Anna Yusuf

Arisan (*) adalah kelompok orang yg mengumpul uang secara teratur pada tiap2 periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya dilakukan dgn jalan pengundian, namun ada juga kelompok arisan yg menentukan pemenang dgn perjanjian.

Berawal dari seringnya berkumpul untuk melepas rindu dan berbagi pengalaman sesama pengurus PKK JBE, akhirnya terbentuklah arisan ini, maka tidak heran kalau arisan ini dijadikan sebagai ajang silahturahmi yang dilakukan secara berkesinambungan. Arisan ini diadakan rutin setiap bulannya dan biasanya selalu bersamaan dgn salah satu anggota yg sedang berulang tahun, sehingga momennya lebih terasa.

Arisan biasanya sering diadakan di luar kompleks JBE, jadi harap maklum begitu lelahnya selama sebulan penuh ibu-ibu mengurus rumah tangga, melayani suami dan anak2, sehingga kesempatan arisan dijadikan sebagai ajang refreshing sambil jalan-jalan.

Walaupun saya sudah hijrah ke Bandung, saya selalu menjaga tali silahturahmi dengan ibu-ibu JBE. Dalam kesempatan ulang tahun saya, memamfaatkan untuk mengundang ibu-ibu JBE adakan arisan di tempat tinggal saya, sekaligus ngerumpi dan jalan2 di kota Bandung, wah ... acaranya heboh banget.

Sedikit informasi juga utk para ibu-ibu di JBE yang kebetulan membaca tulisan ini, bhw di JBE tercinta ini, ada arisan PKK RW yg selalu diadakan setiap bulannya pd minggu ke dua pukul 16:00 sore, jadi yg blm bergabung silahkan datang ke Balai RW. Disini kita bisa saling kenal sesama warga JBE dari blok A sampai blok H, dan selalu memberikan informasi kegiatan PKK, mulai dari info kegiatan sosial sampai info kesehatan melalui Posyandunya.

Tidak lupa ucapan selamat juga saya sampaikan untuk ibu Ika Tinodungan yang telah terpilih menjadi Ketua PKK JBE, semoga dengan adanya beliau yang telah malang melintang berorganisasi maka PKK RW akan lebih maju lagi, bravo bu Ika !

Bersama ini saya lampirkan kegiatan arisan mantan pengurus PKK beserta nama2nya pada bulan Mei lalu yg diadakan di Cimori Puncak dan berkunjung ke vila salah satu anggota di Cipanas yg kebetulan waktu itu kita punya bintang tamu ibu Rochmah atau biasa dipanggil mbak Yayah (itu loh ibunya Yuni Shara dan Krisdayanti).

Foto atas, dari kika:
Ibu Farida Eko, ibu Welas Budi Harsono, ibu Lina David, ibu Rochmah, ibu Any Edy Supartono, ibu Lilies Bahari, ibu Tedjo, ibu Oetje dan ibu Rizaldi

Foto Bawah dari kaki:
Ibu Fatimah Taswin, ibu Lenny Jefry, ibu Enny Agung, ibu Fitri Yoyok, ibu Anna Yusuf, ibu Susi Heru dan ibu Tini Arya serta si kecil Nada putrinya ibu Lenny.
(*) Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Milis JBE

Oleh : Winadi Sidik

Berawal dari keisengan 3 orang warga JBE yang lagi BeTe (Pak Win, Pak Risadi Bramantyo dan Pak Herry Pratiknyo) tepatnya tanggal 26 Desember 2007 membuat milis JBE (masih numpang di rumahnya Bang Yahoo). Bahkan sampai menjelang tahun baru 2008 milis JBE cuma memiliki 3 members dan 3 messages, jadi harap maklum.

Memasuki bulan ketiga di tahun 2008, seorang warga JBE bernama Pak Mirza Chaidir tanpa diundang sudah ikutan menjadi member (alhamdulillah nambah 1 orang). Dan beliau sempet bilang ini milis miskin anggota ya ?. Tanpa basa-basi walaupun belum kenal banget, kita paksa agar Pak Mirza bisa bantu sebarkan informasi supaya milis JBE dipenuhi oleh warganya. Dan itu terbukti, Pak Mirza mulai mengundang teman2 dekatnya, diantaranya Pak Yusuf Hidayat, Pak Zen, dan bapak2 lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Alhamdulillah walaupun baru 6 bulan milis JBE sudah memiliki anggota sebanyak 40 orang, mudah2an ke depan nantinya, milis ini akan dipenuhi oleh warga JBE. Walaupun ide awal hanya sekedar iseng, berharap banyak milis ini dapat dijadikan sebagai wadah informasi dari warga untuk warga, tentunya untuk pembangunan perumahan JBE yang kita cintai.

Informasi yang disampaikan dalam milis JBE tidak melulu berisi email serius, kadang2 email yang yg dikirim bersifat humor dan bahkan penuh dengan banyolan2 segar, seolah-olah sedang kumpul2 sambil ngopi, namun kenyataannya keberadaan mereka saling berjauhan, baik antar kota dan bahkan antar negara.

Email yang dikirim tiap bulan oleh anggotanya selalu mengalami peningkatan yang signifikan dan itu berarti menandakan milis JBE secara tidak langsung diperlukan. Silahkan lihat perkembangan jumlah email yang dikirim tiap bulannya : Des 2007 = 3, Jan 2008 = 29, Peb 2008 = 21, Mar 2008 = 113, Apr 2008 = 165, Mei 2008 192 dan Juni 2008 = 224.

Sstttt yang belum bergabung kirim saja email kosong ke alamat ini, dijamin otomatis jadi member : jatibeningestate-subscribe@yahoogroups.com

Cinta Batik

Oleh: Anna Yusuf


Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa). Namun perkembangan terakhir batik diakui juga oleh bangsa lain, untuk lebih memasyarakatkan batik di negeri sendiri ibu-ibu PKK JBE ngga mau kalah untuk mempromosikan baju-baju batiknya pada saat acara arisan dan bahkan acara-acara lainnya.

Slide Juli 2008

Minggu, 01 Juni 2008

Edisi Juni 2008

Dampak kenaikan BBM mudah2an tidak mempengaruhi warga JBE, justru sebaliknya mudah2an blog ini sebagai penghiburnya, karena penulis handal dari JBE menyempatkan diri memberikan informasi dan artikel yang menarik tentang lingkungan, kesehatan dan bahkan ada salah satu warga yang memperkenalkan diri lewat foto keluarga serta mengajak kita untuk berani tampil.

Dengan penuh optimis, nantinya blog JBE tidak saja didominan oleh para bapak-bapak, suatu saat nanti giliran para ibu-ibu bahkan remaja akan meramaikan blog ini, mungkin artikel ttg arisan, resep masakan keluarga atau kegiatan ibu-ibu lainnya. Edisi kali ini menampilkan ttg :

1. Foto Keluarga.
2. Pengobatan Kaki Gajah
3. Aset (harta) terbesar kita ada di JBE
4. Chatting.
5. Foto yang tertinggal.
6. Slide Juni 2008.

Sebagai tanda ucapan terima kasih karena sudah meramaikan milis JBE, edisi bulan depan akan menampilkan daftar email warga JBE serta jumlah email yg dikirimnya s/d tanggal 30 Juni 2008, tidak ada maksud lain kecuali hanya sebagai hiburan saja.

hmm ... :)

Keluarga Pak Tiknyo

Memiliki kediaman di JBE tepatnya di Blok B4-24 merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarga Pak Tiknyo (biasanya lebih beken dengan panggilan keluarga ibu Hery), sangat mudah mengenali rumahnya, karena beliau menyenangi warna hijau, sehingga hampir keseluruhan rumah dicat warna hijau.

Saat ini Pak Tiknyo dinas di Medan, menurut beliau ada yang hilang selama 2 tahun di Medan, yaitu suasana kekeluargaan dan "guyub"nya warga seperti di Jatibening Estate, namun demikian hubungan bathin dengan warga tidaklah terputus, maka tidak heran kalau Pak Tiknyo selalu hadir dalam milis JBE.

Dikarunia seorang isteri yang cantik serta kedua putra-putrinya (Abiyyu & Aida) yang sehat dan lucu mengajak keluarga-keluarga lain untuk berani tampil dalam blog ini. (Foto oleh Pak Tiknyo)

Ssttt ... Bulan depan foto keluarga siapa ya ???


Pengobatan Kaki Gajah

oleh : Pak Arief WS
Pada bulan Mei 2008 ini, di perumahan JBE, dgn supervisi dari Puskesmas Cikunir, diadakan pengobatan penyakit kaki gajah yg disebabkan oleh cacing Filariasis. Seperti disebutkan dlm harian KOMPAS, di kota Bekasi, penyakit ini sudah menjadi endemi. Utk itulah, Departemen Kesehatan melalui jaringan Puskesmas melakukan pengobatan penyakit kaki gajah ini melalui pembagian obat secara gratis.

Di JBE, melalui bantuan para kader posyandu & para relawan (tampak dlm foto Pak Faried), proses pembagian obat dimulai dgn pengambilan data warga yg hrs diberi obat. seluruh warga, dgn beberapa pengecualian, seperti, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dll, harus terdaftar & mendapatkan obat tsb.

Dari 15 RT di wilayah JBE, setelah form data disebarkan utk diisi, tdk semuanya kembali ke kader, bahkan per hari ini 25 Mei 2008, ada beberapa RT yg sama sekali belum menyerahkan data warganya yaitu RT 06, RT 07 dan RT 13. Konsekuensinya, warga di RT tsb sama sekali blm mendapatkan obat. Untuk RT-RT yg lain, diharapkan segera menyampaikan data warga lain yg blm mendapatkan obatnya

Ada 3 macam obat yang dibagikan, yaitu, obat cacing utk membasmi cacing di dalam usus, obat cacing utk membasmi cacing yg ada dlm peredaran darah, serta paracetamol. Dosis serta aturan cara minum sudah disebarkan ke seluruh warga, melalui Ketua RT masing2.

Diharapkan proses pengobatan ini bisa dilakukan dgn sukses juga harus diikuti oleh peningkatan kebersihan lingkungan.

Kebersihan lingkungan, adalah cara preventif yg sangat efektif utk mencegah berkembang biaknya nyamuk, yg merupakan vektor atau pembawa penyakit kaki gajah ini. Seperti kita ketahui, segala macam nyamuk bisa menjadi vektor atau pembawa penyakit, mulai dari anopheles, aedes, culex dll.

Kesuksesan program ini di JBE berpengaruh juga thd kesuksesan program pengobatan gratis yg dilakukan Puskesmas. Ditakutkan apabila program ini tidak sukses salah satunya karena ketidaksuksesan program di JBE, akan mengakibatkan performance Puskesmas akan menurun sehingga ke depannya tidak akan diikutsertakan dalam program pengobatan gratis, sehingga akan menyulitkan warga lain (di luar JBE) yang memang sangat membutuhkan pengobatan gratis ini.

Semoga dgn tlh dilakukannya upaya2 pencegahan & pengobatan penyakit ini, Penyakit Kaki Gajah & penyakit lain yg disebabkan oleh cacing, tdk berjangkit di wilayah JBE yg kita cintai ini (Foto oleh Pak Arief WS).

Aset (Harta) Terbesar Kita Ada di JBE !


Oleh:
Seorang Warga Yang Peduli Lingkungan – JBE, Juni 2008

Sekitar 1,5 tahun terakhir ini, pembicaraan mengenai lingkungan di JBE mendapat perhatian yang mendalam terutama sejak lingkungan kita ini mendapat banjir cukup besar di awal Februari 2007. Agar tidak salah persepsi, yang dimaksud banjir disini adalah banjir akibat hujan sehingga air menggenangi daerah T-Boulevard kira-kira setinggi satu meter, sehingga sebagian rumah warga yang berada berada didaerah tersebut, terutama daerah Taman Burung, baik halaman rumah maupun bagian dalam rumah, tergenangi air. Banjir terjadi mulai malam hari, kemudian surut sebentar sekitar jam 4 pagi subuh. Namun karena hujan terjadi lagi pada pagi harinya, maka banjir kembali terjadi sekitar pukul 10 pagi. Seingat saya, ini adalah banjir besar kedua yang melanda daerah kita dalam kurun 5 tahun terakhir ini.

Walaupun kebetulan rumah saya tidak terletak di daerah T-Boulevard tersebut, sehingga air tidak masuk ke jalan tempat rumah saya tinggal, namun saya tentu sangat bersedih karena lingkungan dan sebagian rumah Warga lainnya terkena dampak langsung atas banjir tersebut. Maka sejak saat itulah saya mulai meng-kampanyekan Peduli Lingkungan kepada fungsionaris RW dan RT–RT dan warga-warga peduli lainnya.

Terlepas dari masalah banjir diatas, pada saat itu saya juga dikhawatirkan oleh semakin redupnya kepedulian terhadap lingkungan di JBE. Sebagai contoh, sampah banyak bertebaran di T-Boulevard, pedagang Kaki Lima mangkal seenaknya dan menimbulkan pemandangan kurang nyaman (dibagian pintu masuk utama dan muka JBE tampak seperti ”Shanty-Town”), jalanan rusak dan berlubang, waduk penampungan air di Blok H sudah tertutup + 40% dengan tanah yang sudah mengeras – karena hampir tidak dirawat selama 15 tahun berdirinya JBE ini; dan lain-lainnya. (Catatan: saat ini Warung-warung yang mangkal di dekat Lapangan Tenis dan sebagian Warung di Ujung RT 12 sudah tidak mangkal lagi).

Kondisi lingkungan tersebut, terus terang, membuat saya malu untuk kembali mengundang keluarga maupun relasi saya lainnya untuk datang ke rumah misalnya untuk arisan keluarga, buka puasa bersama dan acara-acara lainnya. Sebelumnya, kami sekeluarga cukup aktif mengadakan acara-acara keluarga di tempat kami. Diluaran, cukup banyak teman dan keluarga juga mendengar bahwa JBE kebanjiran, yang membuat kuping saya terasa panas dan tentu saja saya memberikan jawaban”asbun” – atas klaim tersebut, pokoknya JBE tidak kebanjiran, titik.

Saya berpikir, jika kondisi ini dibiarkan terus, atau Warga terus apatis terhadap lingkungannya, maka akan seperti apa jadinya kira-kira JBE dalam 5 – 10 tahun mendatang? Mungkin JBE sudah menjadi setengah tenggelam (saya ingin mengingatkan bahwa secara geografis, lokasi perumahan JBE berada dibawah permukaan jalan-jalan utama (yaitu Jalan Ratna dan Jalan Cempaka), jalanan berkubang (bukan berlubang-lubang lagi), pedagang kaki lima semakin banyak mangkal dan menutupi ruang terbuka hijau, dan sampah semakin banyak bertebaran dan menumpuk serta waduknya sudah menjadi bukit, lalat semakin banyak sehingga dapat mengganggu kesehatan. Saya, sebagai salah seorang warga peduli dan sebagai seorang Kepala Keluarga, sangat tidak ingin melihat bayangan tersebut menjadi kenyataan, karena dampaknya yang sangat luas bagi Warga, terutama dampaknya secara ekonomi !

Mengapa? Sebagai kepala keluarga (walau istri saya juga bekerja), saya tidak ingin rumah atau harta saya yang kami dapatkan dengan jerih payah bekerja selama ini menjadi sia-sia dan tidak ”bernilai” dikemudian hari. Aset atau rumah saya kan menjadi tidak bernilai karena kondisi lingkungan yang sangat buruk, sehingga aset (rumah) kita menjadi tidak dapat diwariskan kepada anak cucu kita dikemudian hari. Saya tidak ingin hal itu terjadi, dan tentuya demikian pula dengan Warga lainnya. Padahal, saya yakin, bahwa aset terbesar warga JBE adalah rumahnya sendiri yang di JBE ! Walaupun mungkin ada Warga yang memiliki rumah (aset) di lokasi lain, tapi kenyataan yang sulit dipungkiri adalah bahwa rumah di JBE yang kita tempati ini tentu merupakan salah satu aset yang penting bagi masing2 warga. Karena rumah kita merupakan aset terbesat kita, maka kita wajib memeliharanya. Karena Lingkungan adalah Halaman rumah kita juga, maka seyogyanya kita juga wajib memeliharanya.

Dalam pengamatan saya, ternyata nilai aset (rumah) di JBE masih sama dengan nilainya beberapa tahun yg lalu (± 4 tahun lalu); yaitu masih sekitar 1.5 - 2 jt per meter. Padahal pasar properti secara umum di Jabotabek dalam setahun terakhir ini sudah rebound, yaitu dengan turunnya dan stabilnya suku bunga KPR di level 10 – 11%. Disamping itu, ada indikasi pula bahwa aset (rumah) di lingkungan JBE sulit dilepas. Sebagai contoh nyata adalah ada salah seorang warga JBE yang tinggalnya di lingkungan RT yang relatif baik (artinya tidak terkena banjir, jalannya masih baik, ada lapangan olah raganya, relatif nyaman dan tidak berisik), sudah mencoba untuk menjualnya dalam 5 (lima) bulan terakhir ini, namun belum berhasil. Karena lingkungan, bentuk dan kondisi rumah tersebut masih terbilang relatif bagus, maka harga yang dipatok adalah sekitar Rp. 2.5 – 3 juta per meter. Namun hal tersebut ternyata juga masih sulit direalisasikan. Saya pribadi berdoa (dan juga bertindak) agar Warga tersebut dapat segera merealisasikan penjualan rumahnya. Contoh tersebut juga menunjukkan bahwa JBE ternyata belum menjadi lirikan banyak orang sebagai daerah tempat tinggalnya. Hal ini juga berarti bahwa aset (rumah) belum bisa menjadi tumpuan, apabila kita sedang memerlukannya untuk kebutuhan dana tunai misalnya. Padahal rumah kita ini merupakan aset terbesar bagi sebagian besar warga JBE.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka saya ingin mengajak Warga-warga JBE lainnya untuk lebih meningkatkan semangat / komitmen kepedulian terhadap lingkungannya, yaitu dengan membangun dan yang paling penting adalah memelihara atau merawat lingkungan kita sebagaimana kita merawat rumah kita, sehingga tercipta lingkungan JBE yang Bersih, Indah dan Nyaman serta Lingkungan yang dapat menjadi kebanggaan bagi Warga yang tinggal didalamnya.

Masih banyak pekerjaan-pekerjaan lingkungan yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan diatas (Bersih, Indah, Nyaman) antara lain:

  • Membangun lingkungan (artinyanya kita perlu memperbaiki jalan2 yang sudah rusak, menggali waduk, membeli pompa untuk sedot air dari waduk jika terjadi hujan lebat, menaman pohon yang rindang dan indah di setiap ruang terbuka hijau, serta membangun Gapura di pintu masuk);
  • Memelihara lingkungan (artinya, mengeruk kali di jalan utama minimal 2X dalam setahun agar air mengalir selalu lancar (walaupun letak permukaan JBE berada dibawah jalan-jalan utama dan perumahan lainnya, maka jika kita tetap memelihara kelancaran air mengalir di kali dan waduk, maka kita akan selalu dapat mencegah bencana banjir), kemudian, selalu menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada kantong sampah, sehingga sampah tidak berceceran dan lalat tidak banyak, serta tidak membuang sampah ke kali ataupun waduk, dan memelihara dengan teratur atas segala sesuatu yang sudah kita bangun).

Tentu saja akan banyak hal-hal lainnya yang masih harus dikerjakan, dan masih banyak Warga yang akan memberikan sumbangan pemikiran dan keringatnya untuk memelihara Lingkungan JBE. Namun, secara minimal jika hal-hal diatas dilakukan oleh seluruh Warga dengan rutin dan dengan kesungguhan hati, maka Lingkungan JBE akan selalu Bersih (24 jam !), Indah dan Nyaman dan dapat Dibanggakan. Selamat Bekerja dan Berkarya bagi Keluarga dan Lingkungan JBE !