Senin, 18 Juli 2011

Permohonan Dana Kegiatan Ramadhan 1432 H

Bekasi, 20 Juni 2011

Nomor : 02/pr/bjbr/VI/2011
Lampiran : 1 (satu) bundel proposal
Perihal : Permohonan Dana Kegiatan Ramadhan 1432 H

Kepada Yth.
Warga Muslim JBE
Di
Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan nikmat Islam kepada kita, serta sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Kami sebagai Panitia Kegiatan Ramadhan 1432 H Masjid Baitul Jabbar, Jatibening Estate telah mempersiapkan program kegiatan dalam menyambut dan mengisi bulan suci Ramadhan dengan berbagai kegiatan. Adapun rincian kegiatan tersebut, kami cantumkan dalam proposal terlampir.

Tentunya kegiatan Ramadhan tersebut membutulikan dana. Oleh karena ALI, kami mengetuk hati Bapak/lbu yang mempunyai kelebihan rejeki mohon dapat membantu memberikan dana sesuai keikhlasan Bapak/lbu melalui Koordinator masing-masing RT sesuai yang terlampir atau dapat disalurkan langsung melalui rekening Masjid Baitul Jabbaar dengan No.Rekening 156 000 1677 113 Bank Mandiri Cabang Jatibening AM Luthfie Arifin.

Demikian atas keikhlasan Bapak/lbu beramal untuk Masjid Baittfl Jabbar, kami Pengurus dan Panitia Ramadhan Masjid Baltul Jabbar mengucapkan terima kasih, semoga ALLAH SWT membalas kebaikan Bapak/lbu dengan nikmat, rahmat dan karunia yang berlipat Ganda.

Amien ya Robbal Alamien

Wassalamualaikum Wr Wb

PANITIA KEGIATAN RAMADHAN 1431H
MASJID BAITUL JABBAAR


Suhendyana
Ketua Panitia


Muhammad Bayu
Sekretaris

Wibisono Hadiputro
Ketua DKM Masjid Baitul Jabbaar

Sabtu, 18 Juni 2011

LAPORAN PERKEMBANGAN PENCEGAHAN BANJIR JBE

Tim kecil Banjir JBE dalam laporan rutin tentang pencegahan banjir di JBE, melaporkan bahwa pihak Jasamarga selaku pengelola jalan tol mulai melakukan persiapan konstruksi pembuatan shipon di sekitar gorong-gorong tol di belakang Blok H.

Pembuatan shipon tersebut, meskipun belum merupakan solusi terbaik agar komplek JBE tidak terkena banjir di kemudian hari, tetap patut kita apresiasi sebagai buah dari hasil perjuangan Tim Kecil Banjir JBE. Pihak Jasamarga belum bersedia membangun gorong-gorong tambahan sebagaimana usulan dari Tim Kecil, namun Jasamarga tetap mengupayakan agar aliran air dari komplek JBE tidak terganggu lagi dengan air limpahan dari Jatibening Permai dan POM Bensin di pintu masuk tol Jatibening, sehingga grong-gorong bawah tol yang sebelumnya hanya untuk aliran air dari komplek JBE kembali ke fungsi semula hanya melayani aliran air dari komplek JBE saja.

Hanya saja kita tetap harus memantau efektifitas shipon baru tersebut, mengingat air limpahan dari Jatibening Permai dan POM Bensin akan dipaksa melewati gorong-gorong kecil (diameter hanya sekitar 90 Cm), padahal aliran air dari Jatibening Permai dan POM Bensin lebih deras. Akan tetapi pihak Jasamarga menjamin tidak akan terjadi luapan ke kawasan JBE. Berdasarkan hal tersebut di atas, warga JBE dan Tim Kecil tentunya tetap harus memantau efektifitas shipon baru tersebut dalam upaya pencegahan banjir di JBE .


Disamping itu, untuk mencegah banjir di JBE, tentunya juga diperlukan partisipasi dari warga JBE itu sendiri diantaranya dengan membuat resapan air di rumah kita masing-masing. Hal yang paling sederhana adalah membuat taman di rumah kita masing-masing. Idealnya masih ada bagian dirumah kita yang berfungsi untuk menyerap air hujan agar bisa masuk ke tanah. Hal tersebut akan membawa keuntungan antara lain (i). akan mengurangi volume air hujan yang jatuh ke gorong-gorong komplek, sehingga mengurangi debit air di gorong-gorong; (ii). Akan menambah cadangan air tanah kita, mengingat di komplek JBE ini kita hanya mengandalkan air tanah untuk kebutuhan kita sehari-hari.

Ayo mulai dari diri kita masing-masing, mungkin hasilnya bukan untuk kita tapi untuk anak cucu kita.

SELAMAT MEMULAI DAN

TERIMA KASIH SUDAH PEDULI KEPADA KOMPLEK KITA

Minggu, 29 Mei 2011

WARGA JATIBENING ESTATE TOLAK PEMBANGUNAN SEKOLAH TANPA IMB & HO MILIK KELUARGA WAKIL KETUA DPR

Sudah hampir satu tahun ini warga Jatibening Estate resah dengan adanya pembangunan sekolah dasar yang berada didalam lingkungan komplek Jatibening Estate. Sekolah yang mengambil lokasi di atas fasos dan fasum warga tersebut ditengarai milik keluarga salah satu wakil ketua DPR RI. Sekolah tersebut berdasarkan informasi warga Jatibening Estate juga belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) apalagi izin gangguan (HO).

Pengelola dan pemilik sekolah tersebut terkesan menyepelekan aspirasi warga Jatibening Estate. Walaupun dari awal pembangunannya sudah mendapat teguran secara baik-baik dari warga Jatibening Estate, akan tetapi mereka terkesan menyepelekan asporasi warga Jatibening Estate tersebut. Bahkan walaupun IMB dan HO belum dimiliki, pengelola dan pemilik sekolah dengan arogan tetap melanjutkan pembangunan sekolah tersebut.

Sekolah dasar tersebut sebenarnya dari awal sudah bermasalah, terutama terkait status tanah yang digunakan untuk membangun sekolah tersebut. Berdasarkan informasi dari warga Jatibening Estate, tanah tersebut pada awalnya merupakan fasos dan fasum untuk warga Jatibening Estate dalam bentuk lapangan tenis. Tapi entah bagaimana caranya tanah tersebut tiba-tiba berstatus sebagai tanah hak milik tanpa ada persetujuan ataupun konfirmasi apapun dari warga Jatibening Estate. Pada saat beralih dari fasos & fasum menjadi tanah hak milik, warga Jatibening Estate sebenarnya sudah menyampaikan keberatannya, hanya saja karena pada saat ini Pihak yang mengalihkanamakan tanah tersebut sudah berjanji akan mempertahanakn fungsi tanah sebagai lapangan tennis untuk olah raga warga Jatibening Estate, akhirnya warga Jatibening Estate pun mengalah dan tidak mempersoalkannya lagi.

Tetapi saat ini ternyata tanah fasos dan fasum tersebut ternyata beralih fungsi menjadi gedung sekolah yang dalam pembangunannya ternyata tidak meminta izin dari warga Jatibening Estate. Bahkan IMB dan HO atas sekolah dan bangunanya tersebut juga belum ada. Yang lebih parah lagi adalah, pihak pemilik dan pengelola sekolah juga tidak pernah membuat kajian tentang AMDAL terutama menyangkut pengaruhnya terhadap lingkungan perumahan Jatibening Estate. AMDAL tersebut sangat penting, mengingat peruntukan tanah lingkungan Jatibening Estate, hanyalah untuk kawasan perumahan, tentunya jika akan ada perubahan, maka harus dilakukan kembali kajian lingkungan, terutama menyangkut polusi suara yang akan dihasilkan dari adanya sekolah, dampak sosial misalnya akan banyaknya pedagang keliling yang mangkal di sekolah tersebut sampai dengan kajian lalu lintas lingkungan sekitar sekolah.


Warga Jatibening Estate sangat mengharapkan kesadaran dari pemilik dan pengelola sekolah tersebut. Apalagi ditengarai pemilik sekolah tersebut adalah keluarga salah satu wakil ketua DPR, yang tentunya sebagai keluarga pejabat publik harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat banyak.